Jumat, 30 Maret 2012

Cara Pembacaan Puisi


Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang berbeda dengan karya sastra lainnya. Perasaan seseorang penulis/penyair disalurkan melalui puisi. Menurut Dewi Indrawati dan Didik Durianto (2007: 149)  Ada beberapa bentuk mengapresiasi puisi, yaitu pembacaan, deklamasi, dramatisasi, dan musikalisasi puisi.
Dapatkah kamu membedakan bentuk-bentuk tersebut?
Idealnya, menikmati puisi adalah menyimak pembacaan puisi tersebut. Oleh karena itu, pembaca puisi harus dapat menggambarkan perasaan, situasi, kondisi, dan peristiwa dalam puisi.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak pembacaan puisi adalah:
a. Pelafalan, yaitu cara membunyikan atau melafalkan huruf
b. Volume suara, yaitu tingkat kenyaringan atau kekuatan suara
c. Intonasi, yaitu perubahan nada (naik-turun, tinggi-rendah)
d. Ekspresi, yaitu perubahan raut wajah untuk memperlihatkan perasaan tertentu.
e. Jeda: yaitu penghentian dalam membaca puisi, biasanya sebelum membacakan puisi maka terlebih dahulu diberikan tanda jeda seperti / (jeda sementara), // (jeda agak lama).

Bacalah Puisi berikuti ini!

Oleh: Indra Anwar

Mengenang rindu padamu
Tengah derasnya hujan
Bersama galau dikalbu
Tentang masa depan

TUHAN....
Di sini Aku bersimpuh

Berzikir....
Memuji kebesaranmu dalam doa
Yang terkadang lalai

Puisi diatas menggambarkan sebuah penyesalan terhadap dosa dan khilaf yang pernah dibuat, karena manusia tak ada yang sempurna, ini dilihat pada bait ketiga Memuji kebesaranmu dalam doa / Yang terkadang lalai

Sumber:
http://indra-anwar.blogspot.com/2012/03/aku-bersimpuh-padamu.html
Indrawati, Dewi dan Didik Durianto, 2007. Aktif Berbahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar