Kamis, 26 April 2012

Bukan Retorika

Senja....
Kau adalah saksi tentang rinduku
Bisikkan tepat ditelinganya tentang gelora asmaraku

Angin
engkau juga saksi tentang resahku jika tak bersua
Sampaikan padanya bahwa semalam ia yang aku resahkan

Hujan
Kau saksi dari air mata yang tumpah
berbaur bersama .....malam kemarin
Katakan padanya bahwa ini bukan retorika

Jumat, 20 April 2012

IBU dan CITA-CITA




Langit menjadi saski kegelisahanku
Tentang seorang ibu dari anaknya
Mereka mengeluarkan tangis dari matanya
Sebab ditangannya tak ada keadilan

Ibu…
Air matamu
Aku tak mampu berkata apa-apa
Disaat rindu dan pikiranmu merajalela
Kau hatamkan keyakinanmu
Tentang  angka harapan

Linangan kristal itu
Dengan wajah pucat
Kau mengeluh kepada dunia
“Jika ini realitas
Maka anak, cucu, dan cicitku
Tak usah kau bercita-cita
Sebab cita-cita milik orang berdasi

16 April 2012

Minggu, 15 April 2012

Cinta Pertama di Halte

Langit senja itu tiba-tiba berwarna pekat, tiupan angin sangat kencang, kilat dan petir hanya berselang detik kemudian meledakkan suara dahsyat, deras air membasahi bumi pertiwi, basah, dan kemudian air itu tergenang. 1 jam, waktu cukup lama untuk duduk menunggu derasnya hujan.
Halte bus penuh dengan manusia-manusia yang menunggu redanya hujan, ada puluhan orang disitu, juga Dahlia. Ia baru saja pulang dari les di sekolah. Ia basah kuyup menunggu bus mengantarnya.
“Kamu basah kuyup” Tanya Wahyu
“Ya…Aku lupa bawa payung”
Bus penjemput datang. Dahlia dan wahyu naik dan bus tersebut mengantarnya. Mereka memang se arah dan selalu bersama-sama dalam bus tersebut, hampir tiap hari jika Wahyu tak mengendarai roda dua. Walau mereka beda sekolah.
“Kamu duduk di situ” Menunjuk bagian tempat duduk yang kosong
“Kamu…”Sahut Lia
“Aku berdiri saja, kamu kan perempuan”
“Makasih”
25 Menit berdiri, Wahyu merasa pegal juga, namun karena tak ingin melihat seorang gadis menderita akbiat tak kebagian tempat duduk, maka ia rela untuk berdiri dan memberikan kepada Lia tempat duduk yang kosong tersebut. Tak lama dalam perjalanan orang yang disamping Lia berdiri hendak turun.
“Dek..Kamu duduk di sini, aku sebentar lagi turun di depan” sahut penumpang yang duduk di samping Lia
“Terima Kasih Kak…”
Mereka berdampingan namun tak saling bertutur sapa, yang ada hanya tanda tanya di kepala Wahyu dan Lia, entah..mau mulai darimana pembicaraan sedangkan mereka baru berkenalan, walaupun mereka selalu bersama dalam bus.
20 menit tak ada sepata kata pun yang keluar, baik dari mulut Wahyu maupun dari mulut Lia. Wahyu memperhatikan Lia merasa kedinginan, ia mengeluarkan Jaket dan memberikan ke Lia.
“Maaf..kalau kamu tak keberatan, ini saya pinjamkan jaket”
“Terima kasih…saya merepotkan”
“Tak apa…pakaianmu basah, dan kau perempuan”
Lia memakai jaket tersebut, tak lama kemudian, wahyu turun dari bus tersebut, belum sempat berbicara panjang lebar.
Esoknya dengan niat, Lia mau mengembalikan jaket yang ia pinjam dari Wahyu, ia mencarinya di atas bus…sesekali matanya liar ingin melihat wajah dari Wahyu namun tak jua ia dapatkan. Dalam hati ia kerap bertanya ke mana wahyu, apa ia sakit karena kemarin kehujanan, atau ia sudah terlebih dahulu berangkat ke sekolah, atau mungkin dia mengendari roda duanya ke sekolah. Pertanyaan itu menjadi teman hingga turun di depan SMA Negeri 2 Maros.
“Hay…Lia…Wajahmu kok murung…., ada apa cantik?”
“Hay..Rah….Ngak apa-apa”
“Lho…kok jaket kak wahyu ada sama kamu?”
“Oh…kemarin aku telat pulang, dan pakaianku basah, jadi Kak wahyu meminjamkan aku”
“Ehm….”
Suara bel berbunyi, penanda jam pertama, Lia dan Rahma bergegas ke kelasnya, karena materi pelajaran kali ini olah raga. Siswa kelas XII IPA1 mengganti pakaian dari putih abu-abu ke pakaian olah raga, ada pula yang memang sudah mempersiapkan sebelumnya.
“Lia…kamu dengan kak Wahyu, uda jadian? Bisik Rahma
“Ah….tidak kok….kami cuma berteman, itupun baru aku kenal kemarin”
“Kamu serius….? Dengan nada penasaran
“Kak wahyu pernah bercerita kepadaku bahwa sebenarnya ia suka ke kamu, ia rela berdesak-desakan di atas bus yang kamu tumpangi hanya mau menatap kamu, katanya senyum, dan matamu yang memikat dia”
“Dari mana kamu tahu….”
“Bagaimana aku tidak tahu, kalau aku tetangga dengan dia, ia selalu ke rumahku, untuk menanyakan kamu ke sekolah atau tidak, dia pernah mengatakan bahwa ia baru kali ini jatuh cinta”
Rupanya cinta telah terpaut dalam hati Wahyu kepada Dahlia, ia rela kehujanan dan kedinginan untuknya. Pagi itu, Dahlia tahu segalanya dan disaksikan oleh embun yang memancarkan cahaya air di daun.

Kamis, 12 April 2012

Pertemuan Singkat

5 Menit....
kau tuang rindu
Bercengkrama...dan saling menatap
Singkat...
Sangat singkat pertemuan itu


Resah dari memory itu
Tak banyak kata...
atau kalimat...
cuma" Bagaimana kabar....?"
dan sedikit membuka kenangan
Masa silam.....


Kutulis untuk kawanku
Yang terpenjara gamang
Maros, 11 April 2012

Senin, 09 April 2012

Cinta Sang Pengembara Untuk Dokter

Dear
Putri …
Di
Dinding Kalbu

Salam Hangat…..!!!


Ketika rembulan telah nampak, Aku menyusuri sebuah lorong yang tak bertuan, di mana ada bayangmu….Kemarin…pada kantin sekolah, nanarmu berujar bahwa sesungguhnya kau mencintaiku tapi belum waktunya. Mungkin kau masih berpikir karena kita masih sama-sama kelas X.
Putri…..Sesungguhnya, Aku menaruh simpati kepadamu, getaran-getaran sukmamu selalu meraung-raung dalam benakku, memanggilku pada taman pelangi..
Putri….Aku berikrar dengan sungguh telah kudapati diriku merinduimu, itu sejak kau memberiku senyum pada orientasi sebulan yang lalu. Namun, Aku takut, takut kalau niat suciku kau hempaskan pada telaga yang tak bertuan.
Pada penanggalan ini, pada detik ini, ku ingin berkata sesuatu yang sakral padamu, bahwa cinta menuju sukmaku, Cinta bersemayang untukmu….Berikan aku jawabmu…agar taman bunga yang telah kupahat dapat berpenghuni.
Salam sayang buatmu
Dariku Malik

Surat berwarna biru dibaca putri, hatinya berbunga-bunga rasanya terbang ke angkasa mengajak Malik. Ia berlari ke meja belajar dengan asa, membalas surat dari Malik.

Kapada lelaki yang memberiku cinta Malik
Di
Sebuah alam maya
Suratmu telah aku terima, aku membacanya perlahan-lahan, kumaknai kalimat per kalimat. Malik…sesungguhnya aku pun merasakan hal yang sama denganmu. Jatuh cinta…sejak di kantin pada saat orientasi, kamu lugu dengan pita dan daun lontar dikepalamu.
Malik….sering aku mengajak bayangmu di sebuah taman bunga, lalu kita bercengkrama dengan disaksian bunga yang mekar. Mawar, melati, dan lainnya. Malik, Aku memujimu, Hatiku ku berikan detik ini, jangan kau sia-siakan
Dari
Putri Maya


Galau

Getaran kalbu....
Sukma yang terpinggir
Menepi .....
Di sudut-sudut jemari

Melumpuhkan gelora
Dengan elegi tak berepisode

Minggu, 08 April 2012

Menulis Naskah Drama


     Menulis naskah drama sudah mulai dikenalkan sejak tingkat SMP/MTs dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Siswa diberikan pemahaman tentang bagaimana menulis naskah, akan tetapi yang terlebih dahulu mengetahui penulisan naskah drama adalah seorang guru, barulah kemudian siswa diajak untuk menulis naskah drama.
Menurut Sarwiji (2007: 14&15 ) untuk menulis naskah drama ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu:

1.   Struktur Naskah Drama
Struktur naskah drama itu meliputi:
a.    Plot/alur
Plot atau alur adalah jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.
b. Penokohan dan perwatakan
Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Selanjutnya, tokoh-tokoh itu dijelaskan keadaan  fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.
c. Dialog (percakapan)
Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam naskah drama menggunakan ragam bahasa  yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari bukan ragam bahasa tulis.
d. Setting (tempat, waktu dan suasana)
Setting (latar cerita) adalah penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita.
e. Tema (dasar cerita)
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama.Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di antara keduanya.
f.   Amanat atau pesan pengarang
Sadar atau tidak sadar pengarang naskah drama pasti menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
g. Petunjuk teknis/teks samping
Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau teks samping yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu akan dipentaskan. Petunjuk samping itu berguna untuk petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik, keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.

2. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama
Setelah kamu mempelajari unsur-unsur naskah drama, tentu sekarang kamu dapat memperoleh gambaran yang makin jelas bagaimana menulis naskah drama itu. Langkah-langkah menulis naskah drama adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tema.
b. Menciptakan latar (setting)
c. Menciptakan tokoh.
d. Menciptakan dialog antartokoh.
e. Menciptakan teks samping.
f. Menulis serangkaian adegan dalam draft sehingga membentuk alur.
g. Menyunting draf awal, kemudian menulis naskah drama berdasarkan draf awal tersebut.

Sumber Pustaka:
Suwandi ,Sarwiji dan Sutarmo, 2007. Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Untuk Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Jumat, 06 April 2012

Kutuang rindu di Pesawat


Ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta sudah agak ramai, mata pagi lambat laun telah menjajaki peraduannya dan memancarkan sinarnya, Bebeberapa koper bertumpuk, para pramugari berlalu lalang, ada yang berkemas-kemas, ada yang telah pulang dengan aktfitasnya masing-masing. Aku masih duduk di ruang tunggu, kutatap arlojiku tepat pukul 06.00, pesawat sudah hampir lepas landas, ku tatap pengumuman jadwal yang akan berangkat pesawat garuda dengan Kode penerbangan GIA 07 berangkat menuju Makassar 06.30.
Teng…Teng….Teng….. perhatian….perhatian….”Para penumpang tujuang Makassar agar sekiranya memasuki ruang tunggu”
Ransel ku angkat dan koper aku tarik menuju pintu masuk,  Pemeriksaan ku lalui..ke arah selatan Aku jalan menuju ruang Tunggu di altar dalam bandara….Kusimpan ransel karena agak berat sambil duduk dan kuambil tiket untuk persiapan pemeriksaan dari security…dari ransel….ternyata tiket itu tak ada di ransel…pucat….bingung melanda perasaanku….

Kamis, 05 April 2012

Sang Penari

“Duduklah…..”
“Makasih”
Kalimat sederhana kau lampiaskan kepadaku di sebuah warung dengan beberapa pasang mata melihat keayuannya, selesai pementasan Pertama Tari di aula Kedai Coklat. Sulaiman tak bergeming melihat lentuk tubuhnya saat menari, dengan sebuah pasang mata yang elok memancarkan aura yang tak pernah dirasakannya sebelumnya.
“Luar biasa tarianmu”
“Makasih…”
Sulaiman  kembali mengantar pembicaraan untuk memasuki ke hal yang sangat dalam, tapi perempuan yang ia sebut gadis penari itu, berkata seadanya saja. Dan sambil meneguk teh botol.
“Sudah lama menari?”
“Ehm…. Tidak, cuma setahun”
 “Luar..biasa, belum cuma setahun tapi lentik jari, dan gemulai tubuh serta gerakan fasih betul…”
“Mungkin, karena sering latihan”
Lagi gadis itu menjawab seadanya, tak berbasa-basi, entahlah….apa karena ia sedang mengatur napas, sedang tak mau bicara, atau sedang dalam keadaan tak mood, mungkin juga karakternya….tapi jujur ia membuat semua penonton tak mengedipkan mata.

Rabu, 04 April 2012

Puisi anak SD: Putu Kacang


Sejak itu……..
Kunikmati beberapa rasa
Manis…agak sedikiti keras
Putih….tapi lezat….

Anak-anak……….. remaja………. orang dewasa…………..
Menikmati rasanya….
Seakan menerawang pada angkasa
Putu Kacang…..

MAJAS PADA PUISI

1.    Pengertian Majas
Majas atau biasa disebut dengan gaya bahasa merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia sastra, karena majas memberi penguatan tersendiri terhadap suatu karya sastra baik Puisi, Prosa dan Drama. Menurut KBBI (2008: 969) majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain atau kiasan. Sedangkan pengertian majas seperti yang dikutip pada Wikipedia adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.


Selasa, 03 April 2012

Proposal Penelitian: Apresiasi Cerpen


KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN DI UFUK BARAT SANA KARYA INDRA ANWAR PADA SISWA KELAS IX MTS. DARUSSALAM BARANDASI KABUPATEN MAROS

PENDAHULUAN
Pelajaran sastra adalah bagian dari pelajaran Bahasa Indonesisa tingkat menengah selain dari keterampilan menyimak, mendengarkan, menulis dan berbicara sehingga menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Karya sastra menjadi obyek publik untuk dikomsumsi pada saat waktu senggang dan dapat dinikmati dalam keadaan di mana saja dan siapa saja.  Sastra merupakan ciptaan manusia yang memiliki ciri yang khas karena penyair berhak ingin menjadi apa saja dalam karyanya. Sastra merupakan kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman dalam bentuk karya sastra yang fundamental, baik itu dalam bentuk prosa, drama dan puisi sehingga penikmat atau pengapresiasi mampu membedakan jenis dan karekteristrik karya itu sendiri.

Senin, 02 April 2012

Pengertian Talk Show


       Program acara televisi yang menarik dan sekaligus sebagai program yang mendidik bagi penonton adalah program Talk Show. Program ini dikatakan mendidik karena merupakan program yang menghadirkan narasumber sebagai pembicara dalam hal meningkatkan wawasan bagi seseorang. Menurut Subroto (dalam Sainuddin, 2009:1 ) menyatakan bahwa untuk membuat sebuah program acara televisi, maka terlebih dahulu harus dibuat perencanaannya terlebih dahulu, baik itu acara budaya, hiburan, penerangan, maupun pendidikan.
1.