Minggu, 26 Februari 2012

Tenaga honorer 2005, Mahasiswa dalam enterpeuner

Mengutip kalimat dari sang revolusioner, sang konseptor, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau biasa disapa dengan akrab "bang ucu" oleh mahasiswa-mahasiswa yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyatakan bahwa mahasiswa selalu bermimpi jadi PNS. PNS suatu profesi yang didengung-dengungkan sampai detik ini, media on-line tak pernah abstain dalam menyuarakan kondisi dari para honorer khususnya honorer pada instansi pendidikan atau lebih disapa dengan pendidik. Mereka (Pendidik) saat ini menyuarakan tentang kondisi guru honorer baik pada tingkat kesejahteraan maupun tingkat strata sosial dari tenaga honorer menjadi tenaga PNS. Mahasiswa jurusan pendidikan berpikir bahwa ketika selesai mereka mengabdikan diri pada sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA sementara mereka tidak berpikir terlebih dahulu bagaimana nasibnya ketika selesai, sementara pada saat ini tenaga honorer 2005 saja tidak terakomodir.
TAK ADA PILIHAN LAIN
Tak ada pilihan lain bagi honorer 2005 ke atas atau tidak terhitung dalam kategori satu (K1) dan Kategori 2 (K2) mereka tidak masuk dalam databatase karena regulasi yang menyatakan bahwa hanya para honorer yang di bawah 2005 yang akan diangkat, secara otomatis bahwa pengorbanan mereka selama ini dapat dikatakan sia-sia belaka.  Para honorer ini jika mereka mau memulai berpradigma baik maka secara otomatis selain mengabdikan diri pada Negara tercinta dalam hal mendidik dan mencetak generasi penerus bangsa juga mau ikut berkompetisi dalam membangun Negara ini dengan cara berkecimpun dalam wirausaha. Mari kita buka paradigma kita dan memulai berwirausaha, kita membuka peluang kerja bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan. Paling tidak kita tidak bergantung pada pundi utama saja, tetapi juga memiliki usaha sampingan, usaha sampingan yang dimaksud adalah membuka usaha kecil yang mampu menambah atau menambal pembeli beras buat kita.
A.  Pengertian Wirausaha (Enterpuner)
Nasrullah (Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional:3) menyatakan Wirausaha merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan- tantangan persaingan.

B.  Jenis-jenis wirausaha

Membuka peluang atau membuka lowongan bagi para pencari pekerjaan itu berarti kita mampu melakukan sesuatu yang baru. Paling tidak orang-orang yang tidak melanjutkan sekolah kita dapat merekrutnya menjadi tenaga kerja usaha yang kita lakoni nantinya. Adapun jenis-jenis usaha kecil menurut Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional yaitu:

1. Usaha Jasa (Service business)
2. Usaha Eceran (Retail Business)
3.  Usaha Grosir (Wholesale Business)
4. Usaha Manufaktur (Manufakturing Business)
5.    Usaha Pertanian (Agricultural Business)

C.  Ciri wirausaha yang berhasil
Seseorang yang berkecimpung dalam usaha terkadang memutuskan berhenti karena strategi dalam mempertahankan usahanya terkadang keliru. Dalam membuka usaha secara otomatis harus dapat menerima konsekuensi, terlepas konsekunsi itu akan mendapatkan keuntungan dari usaha ataupun kerugian, ini semua tergantung dari manajemen resiko yang kita terapkan. Karena dalam falsafah Bugis Makassar menyatakan “Tak ada pelaut ulung yang lahir dari air yang tenang, tetapi pelaut ulung lahir dari ombak yang besar”, falsafah ini memberikan makna bahwa, kehidupan itu penuh dengan cobaan, sama halnya tak ada pengusaha sukses tanpa merasakan kepahitan dalam usahanya.
Berikut ini kita dapat menjadikan referensi dalam menjalangkan usaha yaitu berupa ciri-ciri wirausaha yang berhasil, sebagai berikut:
1.    Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
2.    Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.    Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibandin sebelumnya.
4.    Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5.    Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
6.    Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7.    Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
8.    Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

D.  Tenaga Honorer berani dalam berwirausaha
Penjelasan sebelumnya hanya sebagian kecil dari referensi di atas, kondisi kekinian dalam ruang lingkup tenaga honorer memiliki impian yang sangat logis yaitu bagaimana meningkatkan strata sosial mereka ke PNS, akan tetapi dalam semuanya belum terungkap dengan nyata, terlebih lagi pada tenaga honorer di atas 2005. Mereka tak ada jaminan untuk terangkat menjadi  PNS karena mereka tidak masuk dalam database kecuali bertarung pada rekuetmen CPNS umum. Tak ada salahnya selain menjadi tenaga honorer kita juga membuka usaha kecil karena pada saat ini pemerintah telah memberikan signal bagi siapa saja yang dapat melakukan wirausaha dengan pinjaman modal yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat).

E.   Mahasiswa jurusan pendidikan mesti berani membuka peluang usaha
Melihat realitas bahwa terkadang banyak mahasiswa yang memiliki impian bahwa kiranya ketika selesai dari bangku perkuliahan maka mereka mesti menyadang sebagai PNS, padahal bukan hanya itu saja mereka juga mestinya berpikir memiliki usaha. Usaha yang dimaksud sesuai dengan minat, bakat, dan kompetensinya. Usaha yang bisa dibuka adalah Bimbingan Belajar dll


Sumber Bacaan:
1.    Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional, 2010, konsep dasar kewirausahaan.
2.    Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar