Sabtu, 11 Februari 2012

Pembentukan Karakter Disiplin Dalam Pembelajaran

A. Pendahuluan
Proses pembelajaran bukan hanya berada pada lingkungan formal, tentu kita sepakat hal tersebut. dan bukan hanya pada ruang kelas sehingga banyak ruang dan waktu  dapat dimanfaatkan dalam belajar.  Salah satu cara atau strategi seorang guru agar peserta didiknya tetap belajar di rumah pada saat pulang sekolah yaitu pemberian tugas. Pemberian tugas di rumah menjadi suatu beban yang dirasakan oleh seorang peserta didik disamping kesibukannya bermain, tetapi tidak semua peserta didik seperti itu tentunya, bahkan ada juga peserta didik yang merasa bahwa pekerjaan rumah atau tugas kelompok sangat dibutuhkan oleh mereka. paling tidak bisa keluar dari beban rumah yang mungkin menurutnya adalah beban rumah tangga yang belum seharusnya dikerjakan oleh seorang anak kecil yang masih sekolah. padahal sudah jelas bahwa pekerjaan tersebut adalah proses belajar juga.

Pekerjaan rumah adalah pemberian tugas yang sampai detik ini kami rasa adalah suatu pemberosan, karena terkadang peserta didik mengerjakannya di sekolah. Entah apakah rutinitas di rumah mereka yang kerap mengganggunya ataukah waktu lowongnya dia tukar dengan bermain. tapi itulah kenyataanya. mereka cenderung mengerjakan disekolah atau paling tidak mereka dapat melihat pekerjaan temannya yang telah selesai.

Hal inilah yang mendasari bahwa karakter displin dan tanggung jawab mesti terbentuk. Pendekatan yang dapat ditawarkan adalah pendekatan secara psikologi tentang displin sebagai wujud karakter, peserta didik diajak untuk menjadi warga pembelajar yang cinta akan pelajaran dan sebagai pendidik maka model pembelajaran mesti dianalisis untuk dijadikan sebagai kerangka acuan dalam pemberian pembelajaran.
Dari uraian diatas maka yang menjadi titik sentral permasalahan yang akan dibahas yaitu Bagaimana kedipslinan siswa dalam menjalankan tugas?

B. Pengertian Displin

Kadir(aadesanjaya) menyatakan bahwa.Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien”  Sedangkan disiplin menurut Djamarah adalah "Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok”Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh paktor yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping paktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan setra bakat siswa itu sendiri.

Maman (Harning: 2005: 18) Disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.

C.Pemberian tugas 

Untuk mewujudkan apa yang diharapkan oleh kurikulum dimana salah satunya adalah menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan memberikan tugas kepada peserta didik. pemberian tugas merupakan hal yang urgen kepada peserta didik karena dapat mengukur, menilai dan mengevaluasi peserta didik apakah ada peningkatan hasil belajarnya.

D. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Menurut  Said dkk (2010: 4) Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter dirinya, menerapkna nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang relgius, nasionalis, produktif dan kreatif.
   
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
  1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran  terhadappelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun denganpemeluk agama lain.
  2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  3. Toleransi :  Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  4. Disiplin :  Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  5. Kerja Keras :  Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
  6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
  7. Mandiri :  Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
  9. Rasa :  Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  10.  Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas  kepentingan diri dan kelompoknya.
  11. Cinta Tanah Air :  Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
  12. Menghargai Prestasi :  Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk  menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  13. Bersahabat/ Komuniktif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
  14. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
  15. Gemar Membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
  16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
  17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  18. Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
E.  Displin dalam Mengerjakan Tugas

Salah satu nilai karakter yang dintegrasikan ke dalam kurikulum atau pada proses pembelajaran yaitu displin, tingkat kedisplinan dalam pemberian tugas kepada siswa menjadi perhatian khusus, ini dkarenakan bahwa seorang anak terkadang malas mengerjakan tugasnya di rumah, kondisi ini disebabkan antara lain, (1) siswa dibebankan pada pekerjaan rumah, (2) siswa terbiasa mengerjakan  tugas di sekolah, (3) siswa kebanyakan bermain sehingga lupa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, (4) sehabis bermain dan mengerjakan rumah yang diberikan oleh orang tuannya maka mereka kecapean hingga tidak mengerjakan tugas, (5) adapula siswa yang menyatakan malas, hal ini dinilai kekurangan siswa dalam displin mengerjakan tugas latihan yang dikerjakan di rumah, atau PR. Sebagai seorang pendidik langkah-langkah taktis yang ditempuh untuk membuat siswa dispiln dalam mengerjakan tugas yaitu (1) pendekatan pskiologis kepada siswa, (2) pendekatan nilai dalam artian ketika siswa mengerjakan pekerjaan rumahnya dan dikumpul dengan tepat waktu maka nilai yang diberikan berbeda dengan nilai siswa yang mengumpulkan tugasnya lewat pada batas pengumpulan.
Pemberian tugas melatih peserta didik untuk displin dalam melaksanakan kewajibanya sebagai pembelajar sehigga terbentuk karakter seorang individu dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang peserta didik.

Daftar Pustaka

aadesanjaya.blogspot.com  kedisplinan belajar siswa dikutip on line pada tanggal 10 Nopember 2011

Susilowati,  Harning Setyo. 2005. Pengaruh displin belajar, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas X semester 1 Tahun ajaran 2004/2005 SMA N 1 Gemolong Kabupaten Sragen

Hamid Hasan, Said, 2010. Baham Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajraan Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa  Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan pengembangan Pusat Kurikulum 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar