Jumat, 06 April 2012

Kutuang rindu di Pesawat


Ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta sudah agak ramai, mata pagi lambat laun telah menjajaki peraduannya dan memancarkan sinarnya, Bebeberapa koper bertumpuk, para pramugari berlalu lalang, ada yang berkemas-kemas, ada yang telah pulang dengan aktfitasnya masing-masing. Aku masih duduk di ruang tunggu, kutatap arlojiku tepat pukul 06.00, pesawat sudah hampir lepas landas, ku tatap pengumuman jadwal yang akan berangkat pesawat garuda dengan Kode penerbangan GIA 07 berangkat menuju Makassar 06.30.
Teng…Teng….Teng….. perhatian….perhatian….”Para penumpang tujuang Makassar agar sekiranya memasuki ruang tunggu”
Ransel ku angkat dan koper aku tarik menuju pintu masuk,  Pemeriksaan ku lalui..ke arah selatan Aku jalan menuju ruang Tunggu di altar dalam bandara….Kusimpan ransel karena agak berat sambil duduk dan kuambil tiket untuk persiapan pemeriksaan dari security…dari ransel….ternyata tiket itu tak ada di ransel…pucat….bingung melanda perasaanku….
“Maaf…apa ini yang anda cari…?” sahut perempuan yang tak asing bagiku namun..uda lama aku tak bertemu dan dalam benak pun samar-samar mengingatnya….
“Ya….terima Kasih, di mana ibu temukan”
“Di ruang tunggu bagian luar tadi….., Aku lihat ada nama Saenal tertera di situ….”
“Thanks….untuk kedua kalinya…duduklah..”
Ku ambil tiket itu..dan ku masukkan kembali ke dalam saku bagian depan agar mempermudahku mengambilnya saat pemeriksaan.
“Apa kamu belum mengenal Aku….” Sahut perempuan yang umurnya sudah setengah baya itu
“Saya masih meraba dalam benak…Kau tak asing bagiku…Cuma….”
Dengan memotong…pembicaraan perempuan itu memperkenalkan dirinya…agar Enal lekas mengingatnya
“Aku Tiwi……”
“Tiwi……nama ini pernah aku kenal..dan pernah membekaskan namanya di dinding kalbuku…” sahut Enal dalam hati…
Para penumpang sebagian sudah diperiksa…kembali aku mengangkat ransel dan koperku…kulalui pemeriksaan dan naik ke pesawat menuju Makassar
Ku lihat ia duduk dibagian belakang artinya ia duduk dibagian ekonomi…sedangkan ku lihat tiket aku duduk dibangku no.4 atau VIP. Ku bisiki pramugari dan menjelaskan kronologi suatu persitiwa bahwa aku ingin duduk disampingnya..dan penumpang yang didekatnya menggantikan posisiku di bagian VIP.
Kulangkahkan kakiku ke arah belakang sebelum pesawat lepas landas….ransel dan koper kecilku ku naikkan di bagasi…
“Apa,….kamu duduk di sini…aku liat tadi kamu duduk di bagian depan..”
“Ya….memang benar..tapi aku lobi….pramugari dan mengijinkan aku duduk di sampingmu…”
“Kamu….tak pernah berubah…semuanya mudah bagimu…”
Mereka tersenyum….dan Enal duduk di dekat jendela…
Saat pramugari memulai melakukan rutinitasnya sebelum lepas landas….karena ini kesekian kalinya Enal dan Tiwi naik pesawat, sabuk pengaman pun ia kenakan….pesawat pun lepas landas…
Bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar