Selasa, 01 Mei 2012

Refleksi hari pendidikan

*Pondasi kuat menopang bangunan besar,
CATATAN Refleksi hari pendidikan. melahirkan bangunan yang sangat kuat itulah keinginan plural wajah pendidikan yang diharapkan di Indonesia. Mengenang Hari Pendidikan, mendeklamasikan masyarakat mapan ke kembangan peradaban dan hari pendidikan ini legalitas seluruh masyarakat harus merasakan kebahagian sebagai efek yang mendalam terhadap resonansi yang sangat mendalam bagi kipral moral dan intelegensi masyarakat indonesia. Akan tetapi, saya secara pribadi tak begitu suka dengan hari ini, karena jika saya merefleksi kembali tentang pendidikan maka secara otomatis saya berbenturan dengan pemikiran yang sampai hari ini tak ada jawaban yang pasti, yaitu bagaimana para pendidik guru honorer swasta menjalani hidupnya, dengan segala perangkat yang sangat lemah, kusebut saja (minim) : belanja susu bagi anaknya, dan menghidupi keluarganya dengan intsnif Rp 200.000/bulan. kukira refleksi nya  lebih dari ini...? 

Oemar Bakri seperti itulah sebutan bagi para pendidik, sebuah tembang lawas yang dibuat khusus bagi para pendidik di zaman lalu yang sampai hari ini masih melekat bagi mereka. UUD mengamanahkan bagi kita semua bahwa setiap warga negara berhak mendapat kehidupan yang layak. Pendidik yang ada disekolah swasta tentunya juga memiliki harapan agar mereka mendapat kehidupan yang layak. Pagi ini dengan berangkat sebuah kegelisahan dari lubuk hati dengan mengingat peristiwa 2 tahun silam dimana semua para pendidik yang ada di Kabupaten Maros sangat antusias dalam mengurus berkas mereka mulai dari absen, ampra dan sk pengabdian, tetapi hanya sebagian saja yang diterima yaitu para pendidik yang ada di instansi pemerintah (Sekolah Negeri) sedangkan untuk pendidik yang ada di Sekolah Swasta menjadi penonton. Ini dikarenakan mereka bukan mengabdi di Sekolah Negeri padahal mereka mengabdi dibawah naungan Kementrian  Pendidikan. Diskriminasi, ya ...itulah sebutan yang cocok untuk peristiwa ini dan 2 tahun kemudian setelah pengumuman kategori 1 dan pemberkasan untuk Kategori 2 mereka tetap menjadi penonton yang setia dari sandiwara ini. Apakah mereka tak layak menjadi PNS ataukah mesti mereka menutup mata dengan kejadian ini ataupula mereka hanya dapat pasrah terhadap kondisi ini, itulah yang mereka lakukan. Lantas dimanakah peran dan fungsi Desentralisasi?


Keberagaman siklus peristiwa yang terjadi di muka bumi, dalam wacana pendidikan  antara harapan dan kenyataan. sedih dan suka cita biasanya menjadi respon yang merefleksikan sikap kita terhadap peristiwa hampir setiap waktu, kita dihadapkan dengan peristiwa-peristiwa yang mempertontonkan pertempuran dalam urutan statistik, karenanya dalam kilas balik kehidupan ini menggerus perlahan-lahan ke-lemah lembut kita, menjauhkan dari melembutkan hati, meskipun dikatakan oleh psikologi bahwa kelembutan sungguh lebih keras dari batu batu dan perkataan yang kasar atau perkataan yang akan mengasarkan hati, sebab kelembutan itu lebih halus dari sutera juga lebih tajam dari pedang..kukira kelembutan adalah "wajah pendidikan itu sendiri".

Refleksi hari pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar